Copyright © Jejak Karya
Design by Dzignine
Selasa, 06 Agustus 2013

Lonceng Kerinduan Part 3



Hari yang di nanti-nanti pun tiba..
Yuvan bersiap dengan mengenakan hem kotak-kotak biru miliknya. Jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. Ia sampai lupa tidak sarapan. Ibunya yang melihat tingkah anak laki-lakinya yang sedang puber terlihat heran. Namun, ibunya tahu apa yang sedang di rasakan anaknya itu.
Sebelum ke taman kota ia menyempatkan ke rumah Ardi. Ardi yang di rumahnya sedang asyik bermain PS 2 membuat Yuvan harus membujuknya terlebih dulu. Karena, Ardi sangat maniak dengan PS2.
“Ar, ayolah ikut aku. Sebentar saja. Kamu nggak bakal nyesel dah ikut aku”
“Kenapa kamu ngajaknya mendadak sih? Aku lagi nikmatin game baru aku”
“Ar, nanti aku traktir bakso dah”
“Bener nih? Ikhlas nggak?”
“Ikhlas, yang penting kamu ikut aku. Cepetan sebelum jam 9 kita harus dah sampai”
“Mau ngapai sih kamu?”
“Udah liat ja ntar”
Setelah menanti kurang lebih 15 menit. Ardi dan Yuvan berangkat menuju taman kota yang telah di sepakati Yuvan dan Kayla untuk tempat bertemu. Saat di rumah tadi, Yuvan minta izin ibunya untuk mengambil setangkai bunga mawar putih. Bunga itu yang akan ia beri pada Kayla.
Setelah sampai di parkiran taman, Yuvan mengeluarkan Hpnya dari saku celana dan  menghubungi seseorang. Seseorang itu adalah Kayla. Ia hanya memastikan dimana keberadaan Kayla. Setelah mencari beberapa saat,  akhirnya
Yuvan menemukan tempat Kayla. Di sebuah gasebo berukuran 3 x 3 m, Kayla duduk bersama seorang gadis.
Sesaat kemudian mereka berempat, Yuvan, Kayla, Ardi dan seorang gadis yang tak di kenal itu sudah duduk di gasebo kecil itu. Ardi memulai pembicaraan dan memecah kesunyian.
“Ahm.... Assalamu’alaikum Kayla dan........”
“Wa’alaikumsalam... Zahra”
Zahra, itulah kata yang keluar dari bibir tipis Kayla. Hari ini Kayla lebih terlihat anggun dengan mengenakan gamis warna salem dan kerudung senada namun dengan sedikit hiasan rajutan pita berbentuk bunga di atasnya. Dan yang tak kalah anggun, seorang gadis se usia Kayla mengenakan gamis warna biru muda denagn kerudung putih bercorak bunga anggrek ungu.
“Van, kamu mau ngomong apa sih? Tempatnya kenapa mesti di sini?” Ardi memecah keheningan.
“Hmmm..... sebenernya ngomong di mana aja bisa. Tapi, aku Cuma mau cari suasana yang lebih mendukung ja”
“Ngomong aja Van” toba-tiba Kayla anggkat bicara
“Terkhusus buat Kayla. Makasih kamu udah mau datang ke sini. Sebelumnya aku mau minta ma’af kalau apa yang aku omongin nanti agak lancang dan kurang sopan”
“Iaa Van. Aku akan berusaha buat mengerti apa yang akan kamu omongin”
“Aku bukan tipe orang yang suka bertele-tele. Aku to the point ja. Jujur aku bukan orang yang gampang suka atau simpati sama anak cewek. Tapi, aku gak tau kenapa, sejak kita ketemu di kios milik ibu aku ngerasa pengen jadi temen deket kamu. Dan itu udah bisa aku lakukan. Saat ini aku pengen ungkapin apa yang dah aku rasain selama ini. Aku suka ma kamu Kay”
Kayla yang dari tadi mendengarkan dengan seksama, serentak kaget mendengar kalimat terakhir dari Yuvan. Dengan sedikit gugup namun pasti.
“Yuvan, semua orang di dunia ini berhak merasakan apa yang kamu rasakan. Kita sudah sama-sama pantas untuk merasakan hal itu. Aku sangat berterimakasih sama kamu, karena udah kasih rasa  yang beda dari teman-teman yang lain. Jujur saja aku juga merasa hal yang sama.”
“Terimakasih juga Kay, kamu mau mengakui hal itu. Tapi, tidak sampai di situ yang aku inginkan. Aku ingin kamu..... kamu.... kamu juga jadi bagian dari buku sejarah hidupku”
Hati Kayla seperti di sambar petir. Namun, petir itu kemudian berubah menjadi guguran bunga yang indah. Ia pun tak  dapat menyembunyikan rasa malunya. Hal itu terlihat hari pipinya yang mulai merah merona.
“Aku paham denagn apa yang kamu inginkan. Lagi pula saat ini kita sudah menerima hasil UAN dan hanya konsen ke sekolah baru kita”
“Ma’af, sebelum kamu menjawab. Aku mau beri tahu kalau sekolah baru kita bisa saja tidak 1 sekolah. Dan aku berharap jawaban kamu tidak berpengaruh dengan apa yang aku katakan”
“Aku nggak masalah kalau hanya pisah sekolah. Masih ada akhir pekan bukan? Uwh.. ma’af jawab tapi udah bahas kedepannya. Setelah di pikir-pikir, karena kita punya rasa yang sama dan aku juga tidak ingin ada penyesalan dan sakit hati. Dan jawanku........”
Kayla menganggukkan kepala sebagai tanda dia menyetujui keinginan Yuvan. Sementara itu, dua orang yang dari tadi hanya mendengar dan melihat pembicaraan Yuvan dan Kayla mulai angkat bicara.
“Udah selesai ngomongnya? Masak Cuma gitu doang?”
“Iya de’ Kayla. Aku dan Ardi dari tadi hanya nonton saja luw?”
Yuvan dan Kayla menjawab bersamaan.
“Ma’af...”
Serentak semuanya tertawa.......
“Van, kita langsung ke rumah aja ya? Akau mau ngomong ke Ayahku. Aku takut kalau ayah gak tau tentang ini. Kamu mau kan?”
“Iya Kay”
Kemudian mereka menuju rumah Kayla.

1 komentar:

  1. 1XBet
    Betting in India. It can be great to find the most 출장안마 popular brands, especially ones that offer communitykhabar betting on 1xbet 먹튀 sports such as football, tennis,  Rating: septcasino.com 1/10 · ‎Review by Riku VihreasaariWhere can herzamanindir.com/ I find 1xbet?Where can I find 1xbet betting?

    BalasHapus