Copyright © Jejak Karya
Design by Dzignine
Sabtu, 20 September 2014

Pemuja Rahasia

Kawan, ini adalah sebagian kecil karyaku bersama "Pena Biru". Tim penulis yang beranggotakan Aleya (Asmaul Hidaya), Fifi Tiara (Fifi Tiara Miftahul Janah), Tasmeera E. B. (Fuadati Mushaffa), dan Lathifa Za (aku sendiri). Aku menemukan kebersamaan dengan mereka sejak aku masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Masih dini memang, tapi kami yakin bahwa suatu hari kami akan membuat mimpi kami menjadi seorang penulis menjadi kenyataan.
Yang satu ini adalah cerpen (cerita pendek) hasil karyaku dan Fifi Tiara. Kami menuliskan kisah ini secara estafet saat mata pelajaran ketrampilan otomitif berlangsung hari ini. Agar tidak merasa kantuk, aku dan Fifi mencoba hal baru dengan menulis cerpen estafet pada selembar kertas hasil meminta teman. Ingin tahu hasil keusilan kami? Ini dia..

Siang ini matahari sedang gencar-gencarnya memanaskan bumi. Membuatku malas dengan yang kulakukan saat ini. Mata pelajaran otomotif yang sebenarnya tak satupun kupahami, harus kuikuti demi beberapa angka tanda prestasi. Untungnya ada dia disini. Faisal, teman sekelasku yang telah lama menjadi bagian dunia khayalku.
Rabu, 23 Juli 2014

Rindu Siang Malam #2

Pagi ini adalah pagi pertamaku di Kota Buku, Yogyakarta. Satu-satunya hal yang aku lakukan di hari pertamaku ini adalah pergi ke sekolah yang tentunya juga baru. Entah energi apa yang merasuki sukmaku, hingga aku merasa sangat bersemangat untuk melangkahkan kaki kecilku ke sekolah. Padahal aku belum mengetahui seperti apa rupa sekolah yang akan menjadi sandaranku menimba ilmu tiga tahun kedepan. Rasanya ada saja magnet yang menarikku untuk bergegas pergi ke sana.
Tepat pukul 06.30 WIB, usai sarapan bersama Nina, saudara tiriku, aku keluar dari pekarangan rumah. Ku raih sepeda baru warna biru yang akan mengantarku menuju harapan baru. Tak ada wangi udara seharum udara pagi ini. Entah parfum apa yang di gunakan sang surya saat menebar sinarnya. Kurasakan kayuhan pertama yang tak seberat anganku. Perlahan menular ke kayuhan demi kayuhan berikutnya, hingga semua terasa ringan. Lagu  kesukaanku yang mengalun lirih lewat earphone yang tersambung dengan MP3, menambah sedap pagi ini. Gerbang sekolah telah menanti, seakan ingin memelukku sebagai ucapan selamat datang.
Rabu, 30 April 2014

The Journey of My Love Part 3



Dunia terasa tidak adil bagiku. Aku sudah capek dengan semua ini,ternyata semua cowok sama saja. Aku ingin melupakan semuanya dan melakukan aktifitasku sehari-hari tanpa seorang pacar.
Drrrttt.... hp ku bergetar tanda ada pesan masuk.
To: Ghea
Malam, apa kbr?
Hatiku berdesir membaca SMS itu. Reno? Ternyata dia masih ingat denganku? Aneh kanapa aku senang sekali.

The Journey of My Love Part 2



Benar saja tiga hari setelah aku putus dengannya, Rika memberikan informasi padaku kalau ternyata orang tua Reno bercerai. Aku shocked mendengar informasi tersebut. Perasaanku mulai tak keruan, menyesal, marah pada diriku sendiri, bingung harus berbuat apa. Tapi aku juga kecewa dengan sikapnya padaku, sebelum aku putus darinya banyak informasi yang kuterima kalau Reno sedang dekat dengan si A, si B, si C, dan si si yang lain. Hati cewek mana yang tidak sakit diperlakukan seperti itu dan setiap aku menanyakan tentang kebenaran semua cerita itu pada Reno, dia selalu bilang kalau itu hanya temannya. Haahh.. entahlah aku mulai muak dengan semua ini.

Rindu Siang Malam


Kemuning senja di ufuk barat tergambar jelas, kian menegaskan bahwa siang akan berganti malam. Bulan akan segera nampak dalam gelap malam dengan balutan gemerlap bintang. Berakhirnya siang menemani berakhirnya kegiatan seorang pemuda dari rutinitas sekolahnya. Jika senja telah datang barulah ia akan melangkahkan kakinya menuju parkir sepeda dan bergegas mengambil sepeda fixienya. Dikayuhnya sepeda dengan pelan namun bertenaga, membuatnya lekas sampai di rumah dalam waktu yang tak terlalu lama. Sambil menikmati angin senja, ia melewati tiap belokan menuju rumahnya dengan menyanyikan beberapa lagu.

The Journey of My Love




Fifi Tiara Miftachul Janah

Aku masih ingat ketika kita berkenalan. Caramu memandangku membuat hatiku berdesir, semua kata-kata yang keluar dari mulutmu begitu manis, dan ketika kau mengajukan pertanyaan itu jadilah aku tak bisa tidur semalaman untuk memikirkan jawabannya. Baru kali ini aku merasakan hal semacam itu dalam hidupku. Bayangkan saja, aku baru mengenalmu satu bulan lamanya dan kau berhasil memikat hatiku dengan penampilanmu. Salahkah aku jika hanya bisa memandangmu dari penampilan saja? Kalau melihat kondisiku juga hubungan kita nampaknya jawaban yang tepat adalah, ya. Suara gemercik air selalu berhasil menenangkan hatiku. Ya, disinilah aku sekarang. Ditempat kita saling berbagi tawa, suka dan duka. Semua masih tersimpan dengan baik di memoryku dan sungai inilah yang menjadi saksi bisu cinta kita.

“Ghea!!!” suara teriakan seseorang membuyarkan lamunanku, kupalingkan wajahku dan kudapati Cila sedang berjalan kearahku sambil mengatur nafasnya.
Kamis, 27 Februari 2014

Negatif yang Dibilang Positif

Sikap dalam kehidupan setiap orang memang berbeda-beda. Antara satu orang dengan yang lain memang mustahil terdapat sikap yang sama persis. Namun, apa sebenarnya yang disebut sikap? Sikap adalah perilaku atau gerak gerik seseorang. Sikap yang tercipta dalam diri seseorang tentunya muncul karena beberapa factor, seperti pendidikan, lingkungan dan media masa, juga faktor emosi dalam diri seseorang itu sendiri. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi sikap seseorang, faktor yang paling utama adalah emosi dalam diri sendiri. Bagaimanapun pengaruh dari luar terhadap sikap kita, pada akhirnya diri kita sendiri yang akan menentukan mau seperti apa sikap kita.
Selasa, 25 Februari 2014

Puisi Kebencian

Puisi Kebencian - Berbicara berbagai problematika hidup, semua selalu diciptakan berpasang-pasang. Ada hitam ada putih, ada senang juga ada benci. Kebencian adalah perasaan tidak suka terhadap sesuatu. Kadang seseorang meluapkan kebenciannya terhadap sesuatu dengan hal-hal yang dapat melegakan atau menghilangkan rasa benci tersebut. Namun, tidak jarang justru cara yang mereka ambil adalah cara negatif yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Salah satu cara untuk meluapakan kebencian dapat dengan menuliskan puisi hidup tentang rasa benci itu sendiri. Dengan demikian tidak ada yang dirugikan, bahkan justru menghasilkan sebuah karya. Berikut ini contoh puisi hidup.

Puisi Seorang Pujangga

Puisi Seorang Pujangga-Pujangga adalah sebutan untuk seseorang yang mengarang atau menghasilkan karya sastra baik puisi maupun prosa. Saat ini sudah banyak pujangga-pujangga muda yang menghasilkan karya-karya baru dan sangat menarik. Kebanyakan para pujangga akan menulis mengenai ulasan kehidupan. Mulai dari perasaan, kisah hidup hingga keadaan alam akan berubah menjadi deretan kata yang indah di tangan pujangga. Namun, bagaimana kehidupan para pujangga itu sendiri? 

Berikut ini adalah puisi seorang pujangga yang menceritakan kehidupan pujangga itu sendiri. Bagaimana cara mereka melihat kehidupan lewat perasaan dan dituangkan dalam untaian kata yang dapat dinikmati dalam bentuk puisi dan prosa.

Puisi Cinta 2

Puisi Cinta - Satu lagi puisi bertemakan satu kata yang tak pernah lepas dari kehidupan, cinta. Cinta memang tetap manis saat disajikan dalam bentuk apapun. serumit atau sesederhana apapun kata-kata yang menggambarkan cinta, kata itu tetaplah indah didengar dan diucapkan. Di bawah ini satu lagi pengambaran rasa cinta melalui puisi cinta. 

Puisi Cinta 1

Puisi cinta-Cinta memang tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kehidupan ini pula bermula dari sebuah cinta. Tak dapat dibayangkan bagaimana kehidupan saat ini jika tanpa cinta. Mungkin akan berlangsung dengan sangat membosankan. Menyatakan rasa cinta kepada orang yang kita cintai dapat dengan berbagai cara. Tergantung bagaimana karakter orang tersebut. Salah satu cara menyatakan cinta adalah dengan media puisi. Saat ini sudah bermunculan para pujangga dengan aliran sastra masing-masing. Aliran dengan gaya bahasa yang romantis memang masih menjadi kesukaan kebanyakan pujangga. Karena mengungkapkan rasa cinta lebih mudah daripada harus berpikir kritis mengenai permasalahan hidup lainnya.

Berikut ini salah satu puisi cinta yang mengungkapkan tentang rasa cinta kepada seseorang namun tak tersampaikan. Puisi ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan cocok untuk kalangan remaja.


Jauh Dipandang

Mata ini tak dapat melihat 
Tak ingin tertangkap sorot mata di depannya
Sejumlah frasa yang tercipta indah
Tak sanggup mengartikan segalanya
Terlalu berat jika dilakukan
Namun, tak rela jika dittinggalkan
Cukup terdiam di tempat ini
Sendiri di kejauhan sukmamu
Menatap nanar ke arahmu
Seolah semua akan berhenti
Detik itu pula,
Semua terasa jelas dan nyata
Tak ada fakta yang berdusta
Hanya kenyataan yang ada
Setelah semua mengerti tanpa bicara
Hati dan raga ini akan menerima
Selamanya, dalam kekekalan

Cinta memang tak pernah habis jika dibicarakan. Cinta akan selalu mengikuti kehidupan manusia sampai kapanpun. Itulah sarah satu contoh puisi cinta yang mudah untuk remaja. Semoga dapat menginpirasi pembaca untuk terus berkarya.

Lipatan Syukur

Ini adalah postingan dalam akun blogku yang lain. Tujuanku hanya satu, menggabungkannya menjadi satu dengan karyaku yang lain.


Selamat malam semuanya,

Ini akan menjadi karya pertama dalam blog ini yang tidak berbentuk puisi. Bukan ingin merubah citra blog ini sebagai blog puisi, tetapi hanya ingin menampilkan hal baru dan menanti respon dari pembaca. Next, aku cuma ingin berbagi rasa yang udah aku rasain sehrian ini.

Merasa kehilangan memang sulit. Namun, bagaimana jika kehilangan itu dibungskus dengan rasa syukur atas hikmah yang akan muncul setelahnya. Sebelumnya pernahkah kalian merasakan kehilangan hal yang menurut kalian sangat berharga bagi hidup ini? Jika pernah, apa yang kalian rasakan? Mungkin kecewa, menyesal dan sedih. Yups, itulah yang sedang mengisi hati dan pikiranku saat ini. Melambung tinggi bersama kenangan-kenangan indah yang masih tersisa dalam memori otakku tentang hal yang saat ini telah tak ku genggam.
Awalnya aku merasa diperlakukan tak adil oleh keadaan. Berusaha mengeluarkan rasa kesal dalam hati dengan tangisan. Namun, sia-sia. Hanya akan menguras tenaga saja. Kuputuskan untuk mengakhiri keputus asaan yang aku alami. Mencoba bangkit dalam keterpurukan hati, mencerna kenyataan yang sedang terjadi, dan menerima takdir hari ini. Kalian tahu, tanpa sadar aku telah menyakiti hati banyak orang dengan sikapku saat ini. Bukannya aku tak sadar, tapi tidak terlalu peka dengan rasa seseorang. Untuknya, hanya maaf yang tersisa.

Kini, lipatan syukur yang tercipta telah menutup rasa kecewa dan putus asa. Terimakasih telah mengangkatku dari dasar rasa yang tak patut ku jalani.